KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada
Allah swt yang telah memberikan rahmat hidayah serta nikmat-Nya kepada
seluruh umat dan mahluk-Nya sehingga pada kesempatan kali ini saya bisa
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Apresiasi Prosa Fiksi.
Salawat
serta salam akan senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, yang
telah membimbing kita ke jalan yang benar.
Terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan baik berupa materi maupun moral dari berbagai
pihak. Untuk itu saya ucapkan terima kasih banyak kepada:
1.
H.
Mohammad Afif Hasbullah, S.H., S.Ag., M.Hum. Selaku rektor Universitas Islam
Darul Ulum Lamongan.
2.
Drs.
Mustofa, M.Pd. Selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3.
Iib
Marzuki, M.Pd. Selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.
4.
Sutardi,
S.S., M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Prosa Fiksi.
5.
Semua
pihak yang telah membantu untuk menyelesaikaan makalah ini.
Saya menyadari bahwasannya makalah saya
ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai acuan saya
untuk memperbaiki dalam penyusunan makalah selanjutnya.. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Lamongan, 20 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ..ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.................................................................................................................. iv
1.2
Rumusan
Masalah............................................................................................................. iv
1.3
Tujuan................................................................................................................................ v
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Sinopsis
cerpen Kematian Terindah.................................................................................. 1
2.2
Unsur
Intrinsik Cerpen Kematian Terindah...................................................................... 5
2.3
Unsur
Ekstrinsik Cerpen Kematian Terindah.................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan.......................................................................................................................... 10
3.2
Saran..................................................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................................. 11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Cerpen
adalah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa dengan kisahan yang pendek
dengan kesan tunggal dan terpusat pada satu tokoh dalam suatu situasi. Cerpen
terbangun dari dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur
intrinsik cerpen meliputi tema, amanat, latar, sudut pandang, tokoh, penokohan,
dan diksi. Sedangkan unsur ekstrinsik cerpen meliputi nilai sosial, pilitik,
biografi pengarang dll. Cerpen merupakan potret kehidupan nyata yang disajikan
oleh pengarang melalui cerita. Oleh karena itu, dengan mengapresiasi cerpen
kita akan mendapat pengalaman hidup, termasuk nilai positif watak di dalamnya.
Mengapresiasikan
cerpen ada banyak sekali macamnya, salah satunya adalah dengan cara
menganalisis unsur pembangunnya, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Untuk
melakukan pengkajian terhadap unsur – unsur pembentuk karya sastra, khususnya
fiksi, pada umumnya kegiatan itu disertai oleh kegiatan analisis.
Selain
itu, dalam melakukan pengkajian sebuah karya sastra, khususnya fiksi kita
hendaknya melakukan pengkajian dengan menggunakan teori – teori pengkajian
fiksi. Ada beberapa teori yang dapat digunakan dalam melakukan pengkajian karya
sastra yang berupa fiksi. Misalnya teori struktural, teori semiotik, teori
psikologi, teori sosiologi, dan lain – lain. Dalam makalah ini akan membahas
mengenai bentuk pengkajian fiksi yaitu cerpen dengan menggunakan teori
strukturalisme.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.
Bagaimana
tokoh dan penokohan pada cerpen Kematian Terindah?
2.
Bagaimana
penggunaan gaya bahasa yang terdapat pada cerpen Kematian Terindah?
3.
Apa
amanat yang terkandung di dalam cerpen Kematian Terindah?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui tokoh dan penokohan yang ada dalam cerpen Kematian
Terindah.
2. Mengetahui gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen Kematian Terindah.
3. Dapat mengambil amanat yang terkandung di dalam cerpen Kematian
Teridah.
BAB
II
PEMBAHASAN
Sinopsis
Cerpen Kematian Terindah
Air mata ini seraya aliran sungai yang tak
pasti di mana letak ujungnya. Menciptakan segala kegelapan dan kesenduan hati.
Bayangannya seolah telah melekat pasti di dalam jiwa dan ragaku. Sampai di bawah
batas kesadarankupun aku tak mampu sama sekali untuk melupakannya. Satria
Andika, dengan segala kesederhanaan yang dia miliki aku mencintainya. Sesosok
pria berwibawa yang sampai sekarang aku tak tau dia di mana. Seorang pangeran yang dulu dan sampai
sekarang. Lima
tahun berlalu tetap singgah di dalam relung hatiku yang paling dalam. Kenangan
akan kebersamaan yang dulu terjalin masih terekam jelas di dalam otakku, meski
kepala ini terbentur hingga hancur ‘tak akan
menghilangkan sedikitpun cerita tentangnya di dalam hidupku. Ingatan ini
melangkah mundur kembali, mengingat peristiwa lima tahun silam, saat aku dan
dirinya, Satria Andika.
“Aku mencintaimu Serin” ucapnya seraya memegang
kedua pergelangan tanganku.
“Dan aku pun sangat mencintaimu Dika” balasku menatap mata teduhnya itu.
Aku akan berjuang sampai kedua orang tuamu mau menerimaku. Aku akan pertahankan cinta kita. Salahkah aku Serin, jika aku yang hanya seorang pedagang sayur mencintai anak seorang direktur ternama sepertimu? tanyanya. Aku tau ada luka mendalam di Dalam bayangan hitam bola matanya. Tidak Dika, tidak ada yang salah. Cinta tak memandang status seperti itu. Aku mencintai segala kesederhanaan yang kau punya. Karena hanya kamulah yang mampu mencintaiku setulus dan sepenuh jiwa ragamu. jawabku seolah menenangkan hati dan perasaannya. Lalu bagaimana dengan seorang perwira yang nantinya akan menjadi calon suamimu itu?
“Dan aku pun sangat mencintaimu Dika” balasku menatap mata teduhnya itu.
Aku akan berjuang sampai kedua orang tuamu mau menerimaku. Aku akan pertahankan cinta kita. Salahkah aku Serin, jika aku yang hanya seorang pedagang sayur mencintai anak seorang direktur ternama sepertimu? tanyanya. Aku tau ada luka mendalam di Dalam bayangan hitam bola matanya. Tidak Dika, tidak ada yang salah. Cinta tak memandang status seperti itu. Aku mencintai segala kesederhanaan yang kau punya. Karena hanya kamulah yang mampu mencintaiku setulus dan sepenuh jiwa ragamu. jawabku seolah menenangkan hati dan perasaannya. Lalu bagaimana dengan seorang perwira yang nantinya akan menjadi calon suamimu itu?
Jangan biarkan kata itu terucap lagi dari mulutmu
Dika. Itu pilihan orang tuaku. Dan sampai kapanpun hati ini akan tetap selalu
memilihmu. Sudah malam, sebaiknya
aku antarkan kau pulang. Hemmmm baiklah .............. Aku peluk pinggang Dika, ketika motor yang
kita tumpangi melaju ke arah rumah tempat di mana Dika selalu merasa dihina
oleh papa. Dika lelaki yang kuat, aku percaya suatu saat nanti dia
mampu untuk meluluhkan hati papa. Tiba di depan sebuah rumah mewah, terlihat
mobil sedan berwarna hitam gelap terparkir di halaman luas rumah itu. Itu mobil
Riko, seorang yang telah dipilih papa untuk menjadi calon suamiku. Sekali lagi
itu pilihannya dan hatiku sama sekali tak menggubris lelaki siapapun yang
mencoba mendekatiku, karena hati ini telah tertancap kuat di dalam hati Dika,
dan tak ada satupun yang mampu merebutnya, meskipun dia adalah seorang perwira
hebat.
Serin, mengapa tak pernah kau gubris ucapan
papa ha??? Jangan kau berhubungan lagi dengan si gembel
itu! Dia hanya ingin memanfaatkanmu. Sungguh sapaan
yang sangat menyakitkan
bagi siapapun yang mendengarnya. Maaf om, bukan
salah Serin. Saya yang telah memaksanya untuk bertemu malam ini. Sekali lagi
maafkan saya. Dika?
panggilku lirih. Dia hanya melirik sekilas ke arahku. Ohh memang kau anak yang tak tau malu. Urusi
saja seluruh sayur busukmu itu. Jika semua sayur busuk itu telah berubah
menjadi emas dan mampu menyaingi kekayaanku, maka aku akan pertimbangkan lagi
untuk kau memacari anak tunggalku, Serin Wijaya! Ucapnya sinis dan penuh dengan penghinaan. “ Om saya janji akan membuat Serin bahagia”. Saya janji akan berusaha untuk menjadi
seperti apa yang om mau.
Baiklah aku tunggu segala bukti ucapanmu itu.
Tapi jangan berbangga dulu, Karena tetap saja pertunangan Serin dan Riko akan
tetap terlaksana. Papa,
hentikan! Kau yang
harus hentikan Serin, dan sekarang masuklah..... Masukk!!! Tanpa sempat berkata lagi tangan perkasa Riko
menarik lembut tanganku. Menarikku masuk ke dalam. Meninggalkan Dika dengan
segala makian yang terus terlontar dari mulut papa.
Hujan mulai mengguyur deras. Sepertinya langit ikut menjadi saksi, betapa
hancur dan rapuhnya hatiku, dan begitu juga dengan hati orang yang paling aku
cintai, Satria Andika.
Lima tahun berlalu sejak kejadian itu. Dika
meninggalkanku tanpa jejak sedikitpun. Hingga saat hari pernikahanku dua tahun
silam dengan Rikopun Dika tak
kunjung menampakkan sosoknya. Begitu bencikah dia terhadapku sekarang? Begitu
mudahkah dia melupakan segala janji dan setianya? Meskipun di sini, saat ini
aku telah menjadi istri sah Riko Perdana, hati dan perasaan ini tetap seperti
lima tahun silam, tetap menjadi milik kekasih yang paling aku cintai. Andika,
andai kau
tahu, kembalilah. Bawa aku pergi bersamamu aku tak kuat jika terus seperti ini.
Setiap hari tangisan diiringi namamu selalu terurai.
Hari ini aku ingin berjalan-jalan sendiri.
Mencari kesegaran hidup yang selama ini telah mulai redup dimakan lembabnya
hati dan kalutnya perasaanku. Kuhidupkan mesin mobil, mobilpun melaju ke sebuah pusat perbelanjaan
mewah yang rencananya hari ini akan diresmikan pembukaannya langsung oleh
pemilik mall mewah tersebut. Sesampai di sana, sudah banyak pengunjung yang
menyaksikan pemotongan tali tanda resmi pembukaan mall itu. Hingga tiba pada
satu titik jantungku seolah berhenti, kakiku seolah rapuh dan tak mampu
berdiri, dadaku terasa penat dan sesak. Sosok itu. Sosok yang di segani oleh
jejeran pengusaha-pengusaha ternama yang ikut serta dalam jalinan kerja sama pusat perbelanjaan itu adalah sosok
seorang yang selama lima tahun ini aku rindukan kehadirannya. Yah, dia Satria
Andika. Mataku lekat menatap sosoknya. Mungkin karena ikatan cinta yang terlalu
kuat atau alasan apa sajalah Andika mampu merasakan sorotan mataku. Dia balas
menatapku. Tampak keterkejutan di dalam bola mata teduh itu. Tak terasa air
mata ini mulai terurai.
Dika kau ada di hadapanku sekarang, dan
memanggil namamu pun aku merasa tak sanggup. Segera aku bergegas meninggalkan tempat tersebut menuju taman
pinggiran kota tempatku selama ini membagi rasa. Aku menangis dan menangis di dalam ketenangan
taman itu. Tak kusangka aku dapat melihatnya kembali. Rasa senang, bahagia,
haru, bangga, marah, kecewa, bercampur menjadi satu. Kekalutanku belum hilang
saat ku rasa sentuhan hangat di pundakku. Serin Wijaya,
panggilnya lembut, segera ku
tolehkan wajah ke tempat sumber
bunyi suara berada. Dika? dari mana kau tau aku? Aku tak akan dengan mudah
melupakanmu, sayang......, Dika, mengapa kau tega, mengapa kau tak memberiku
kabar sama sekali? Mengapa kau biarkan orang lain memilikiku Dika? Kau
pembohong! teriakku histeris.
Tanpa banyak berkata, Dika membawa tubuhku ke
dalam dekapannya.
Sayang, andai kau tahu. Aku datang di hari pernikahanmu. Aku hanya mampu melihatmu dari jauh tanpa pernah bisa aku langkahkan kaki untuk mendekatimu. Aku malu sayang, aku belum bisa menjadi apa yang seperti papamu mau saat itu. Sejak saat itu aku berfikir meskipun mungkin kamu telah dimiliki orang lain jika memang kamu adalah jodohku maka tanpa ragu aku akan merebutmu kembali meskipun aku harus korbankan nyawaku untuk itu. Jadi jangan pernah berfikir aku membohongimu Serin. Tidak, aku tidak seperti itu katanya tenang. Kata - kata yang dewasa itu cukup mampu meredam segala gejolak kekecewaan ini. Aku sungguh sangat mencintainya. Dan sampai sekarangpun perasaan itu tetap sama adanya. Satria Andika, sosok yang dulu sangat diremehkan oleh papa kini menjadi seorang pengusaha besar yang namanya sangat diperhitungkan dalam jalinan-jalinan kerja sama nasional maupun internasional.
Sayang, andai kau tahu. Aku datang di hari pernikahanmu. Aku hanya mampu melihatmu dari jauh tanpa pernah bisa aku langkahkan kaki untuk mendekatimu. Aku malu sayang, aku belum bisa menjadi apa yang seperti papamu mau saat itu. Sejak saat itu aku berfikir meskipun mungkin kamu telah dimiliki orang lain jika memang kamu adalah jodohku maka tanpa ragu aku akan merebutmu kembali meskipun aku harus korbankan nyawaku untuk itu. Jadi jangan pernah berfikir aku membohongimu Serin. Tidak, aku tidak seperti itu katanya tenang. Kata - kata yang dewasa itu cukup mampu meredam segala gejolak kekecewaan ini. Aku sungguh sangat mencintainya. Dan sampai sekarangpun perasaan itu tetap sama adanya. Satria Andika, sosok yang dulu sangat diremehkan oleh papa kini menjadi seorang pengusaha besar yang namanya sangat diperhitungkan dalam jalinan-jalinan kerja sama nasional maupun internasional.
Beasiswa kuliah singkatnya di Amerika mampu
membawa dirinya ke dalam kesuksesan
seperti sekarang ini. Keadaan ini membuatku merasa sangat dilema. Aku bahagia
bisa bertemu belahan jiwaku, namun aku tak kuasa akan kenyataan. Kenyataan yang
memaksaku untuk menyadari bahwa aku bukanlah Serin yang dulu, sekarang aku
adalah Serin Perdana, istri sah dari suamiku, Riko Perdana. Sayang, maukah kau
hidup bersamaku? Aku akan membawamu ke tempat yang orang lain tidak akan pernah
menemukan dan mengusik hubungan kita. Dika, tapi bagaimana bisa? Papa pasti
akan menyuruh orang suruhannya untuk mencari kita. Dan aku tidak ingin sesuatu
terjadi padamu. Sudah cukup kamu memendam segala sakit
hatimu selama ini.
Tenang Serin, percayalah. Tak akan ada satu
orang pun yang mampu mengusik kita. Kamu mau tau di mana tempat indah itu? Iya, katakan Dika...... Kemudian
Dika berjalan bergegas di tengah jalan. Ketika berada persis di tengah
keramaian kendaraan bermotor itu Dika berteriak keras…. “Aku akan membawamu ke surga kita Serin”. Jika kau mencintaiku, kemarilah Bersamaku…!!! Bruukkkkkkkk… Truk besar menghempaskan tubuh Dika dengan
keras. Aku hanya tercengang melihatnya. Tak kusangka Dika berbuat seperti itu.
Sebesar itukah cintanya padaku? Dika aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Tak ku sadari ternyata
kaki ini membawaku ke tengah jalan hingga sebuah pick up berkecepatan tinggi
menghempaskan tubuh kecilku. Gelap....., dan hanya
itu yang mampu aku rasakan.
Satria Andika, kini berada di sampingku, menggenggam erat tanganku. Sekilas
menoleh padaku dan melemparkan senyum tampannya itu. Kami berdua melihat dua
sosok tubuh bersimbah darah tak bernyawa di tengah keramaian itu. Aku tau kini
jiwaku telah terlepas dari ragaku. Tapi aku sungguh merasakan kebahagiaan yang
selama lima tahun ini aku nantikan. Tak akan pernah bisa suamiku Riko akan
melepaskanku dan membiarkanku hidup bahagia dengan Dika, kekasih hatiku. Jadi
mungkin inilah jalan terbaik dari serangkaian hidupku. Papa, Mama, Riko
suamiku, maafkan aku. Aku
meninggalkan kalian dengan perbuatan keji ini. Tapi pernahkah kalian mengerti
bahwa hanya dengan Dikalah aku merasa hidup.
Tak perlu aku hidup dengan kekayaan berlimpah.
Aku hanya ingin bersamanya, bersama Satria Andika, dan kini aku mendapatkannya.
Dan kalian tak lagi mempunyai hak atas diriku. Mungkin di mata orang lain,
kematianku adalah hal yang tragis dan menyedihkan, tapi untukku, kematian ini
adalah kematian terindah, karena dengan kematian ini, aku dapat memeluk erat
kekasih hatiku, separuh dari nyawaku, orang yang paling aku cinta “ Satria Andika” dan kini aku tak akan melepasnya lagi.
ANALISIS
CERITA PENDEK
Kematian Terindah
Kajian
teori struktural adalah suatu teori yang menganalisis unsur – unsur pembangun
yang ada di dalam karya sastra itu sendiri. Pengkajian fiksi yang berupa cerita
pendek, secara struktural memiliki beberapa aspek yang dikaji, diantaranya
adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
A.
Unsur Intrinsik
Unsur
intrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari dalam karya sastra. Di
antaranya unsur intrinsik dalam sinopsis cerpen Kematian Terindah adalah sebagai berikut.
1.
Tema
Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal.
Salah satunya dalam membuat karya tulis baik puisi, cerpen, maupun novel.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tema pada cerita pendek
yang berjudul Kematian Terindah karya
Anteng Maya Surawi adalah tentang cinta yang berujung kematian.
2.
Tokoh
Tokoh
adalah sosok atau pelaku yang mengambil peran dalam sebuah karya sastra. Bentuk
penokohan yang paling sederhana di dalam cerpen adalah pemberian nama. Selain
pemberian nama penokohan juga dapat menggunakan dengan kata ganti orang,
tergantung pengarang menyikapi sudut pandangnya. Berikut adalah tokoh dan
penokohan yang ada pada sinopsis cerpen Kematian Terindah.
a.
Serin
Seorang putri
dari direktur utama di sebuah perusahaan ternama yang mencintai seorang pemuda
yang bernama Satria Andika. Penokohan Serin adalah sebagai protagonis.
b.
Satria
Andika
Seorang lelaki
yang hidup dalam kesederhanaan. Yang mengandalkan mata pencariannya dengan
hanya menjual sayur–sayuran. Dialah sosok laki–laki yang sangat mencintai Serin,
anak dari seorang direktur di perusahaan ternama. Penokohan Satria Andika
adalah sebagai protagonis.
c.
Papa
Ayah dari Serin
yang sangat menentang hubungan asmara Serin dengan Satria Andika. Karena
menurutnya, dengan segala kesederhanaan yang dimiliki Satria Andika, dia tidak
akan mampu membahagiakan putrinya yang bernama Serin. Baginya harta adalah
sumber kebahagiaan Serin. Penokohan Papa Serin adalah sebagai antagonis.
d.
Riko
Perdana
Seorang perwira
yang kaya raya dan berlimpah harta yang menjadi pilihan papa Serin untuk
dijadikan menantunya. Penokohan Riko Perdana adalah sebagai tritagonis.
3.
Alur atau Plot
Alur
adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan–tahapan peristiwa sehingga
menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita (Siswanto,
wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra). Berdasarkan uraian di atas, maka alur cerita
dalam cerpen Kematian Terindah karya Anteng Maya Surawi adalah alur maju.
Dengan dimulai dari tahap sebagai berikut.
a.
Perkenalan
Menceritakan
tentang hubungan asmara Serin dengan Satria Andika. Yang mana Serin sangat
mencintai Satria Andika dengan segala kesederhanaan yang dimilikinya. Begitu
pula dengan Satria Andika yang sangat mencintai Serin dengan setulus hatinya.
b.
Pemunculan
Konflik
Ketika Satria
Andika dicaci maki, dihina, direndahkan, bahkan diusir oleh papa Serin dari
rumahnya. Karena papa sangat menentang hubungan asmara antara Serin dengan
Santria Andika. Karena Satria Andika adalah seorang pemuda yang sederhana atau
miskin.
c.
Konflik
Meningkat
Ketika Serin
menikah dengan lelaki pilihan papanya yaitu Riko Perdana, pemuda yang berlimpah
harta. Namun selama menikah dan hidup bersama Riko Perdana, Serin tidak pernah
merasa bahagia karena dalam hidupnya hanya tangisan yang selalu terurai.
d.
Klimaks
atau Puncak
Ketika Serin
dapat melihat dan bertemu kembali dengan Satria Andika, pemuda yang selalu
mengisi ruang hatinya. Saat itulah Andika muncul dengan tampilan yang berbeda.
Satria Andika yang dulunya hanya seorang pedagang sayur dan diremehkan oleh
papa Serin, kini berubah menjadi sosok Satria Andika yang disegani oleh jajaran
pengusaha – pengusaha ternama.
e.
Penyelesaian
Saat truk besar
menghempaskan tubuh Satria Andika dengan keras serta Serin menghempaskan
tubuhnya pada sebuah pick up berkecepatan tinggi. Dengan demikian mereka
menghembuskan nafas terakhirnya dengan waktu dan tempat yang sama, demi
bersatunya cinta mereka yang abadi.
4.
Latar atau Setting
Latar
atau setting adalah suatu tempat atau kejadian mengenai suatu peristiwa dalam
sebuah cerita. Pada sinopsis cerpen Kematian Terindah terdapat beberapa latar
atau setting, diantaranya adalah:
a.
Latar
Tempat
Latar tempat
adalah menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
cerita. Dalam cerpen Kematian Terindah terdapat beberapa latar tempat diantaranya
adalah sebagai berikut.
Ø Rumah Serin, Tempat dimana Satria Andika selalu di hina, dan di
caci maki oleh papa Serin.
Ø Pusat perbelanjaan mewah, yang pada saat itu akan diresmikan
pembukaannya.
Ø Taman pinggiran kota, tempat Serin dan Satria Andika membagi rasa
selama ini.
Ø Jalan raya, tempat Serin dan Satria Andika menghempaskan tubuhnya
pada sebuah truk dan mobil pick up.
b.
Latar
Waktu
Latar waktu
adalah menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Di dalam cerpen
Kematian Terindah sedikitnya terdapat tiga latar waktu, yaitu:
v Lima tahun yang lalu, saat Satria Andika meninggalkan kekasihnya,
Serin.
v Siang hari, saat Serin hendak berjalan–berjalan sendiri ke sebuah
pusat perbelanjaan mewah.
v Dua tahun, perjalanan hidup Serin bersama Rico Perdana, suami yang
telah di jodohkan oleh papanya.
c.
Latar
Suasana
Latar suasana
adalah menggambarkan suasana atau budaya yang melatarbelakangi terjadinya
adegan atau suatu peristiwa. Pada cerpen Kematian Terindah terdapat beberapa
latar suasana diantaranya adalah:
· Marah, pada saat papa Serin membentak, mencaci maki serta mengusir
Satria Andika dari rumahnya.
· Hening, saat Satria Andika melangkahkan kakinya pergi peninggalkan
rumah Serin.
· Sedih, ketika Satria Andika melihat dan menyasikan pernikahan Serin
dengan Riko Perdana dari kejauhan.
· Kecewa, saat Serin menunggu dan menanti kehadiran Santria Andika
seseorang yang selalu mengisi hatinya untuk kembali hadir di kehidupannya. Akan
tetapi Satria Andika tidak kunjung datang kepadanya.
5.
Bahasa atau Gaya Bahasa
Untuk
memberikan efek dan menghidupkan sebuah karya sastra, penulis biasanya
memanfaatkan keragaman bahasa yang ada. Terlihat pada sebuah sinopsis cerita
pendek Kematian Terindah yang terdapat beberapa gaya bahasa yang digunakan,
yaitu:
Ø Dalam cerita pendek Kematian Terindah, penulis cenderung
menggunakan bahasa yang lugas. Seperti yang terdapat pada kalimat “ Aku
mencintaimu Serin, ucapnya seraya memegang kedua pergelangan tanganku“. Penulis
sengaja menggunakan bahasa yang lugas agar pembaca lebih mudah untuk memahami
isi dari cerita tersebut.
Ø Selain menggunakan bahasa yang lugas, penulis juga mengikutsertakan
bahasa–bahasa kiasan atau majas, yang mana dalam hal ini penulis cenderung
memakai majas hiperbola. Seperti yang terdapat pada kalimat “Air mata ini
seraya aliran sungai yang tak pasti di mana letak ujungnya, menciptakan segala
kegelapan dan kesenduan hati, bayangannya seolah telah melekat pasti di dalam
jiwa dan ragaku”. Pemakaian bahasa kiasan tersebut di maksudkan untuk
memperindah dan lebih menghidupkan karya tulisnya. Sehingga para pembaca lebih
bisa menikmati keindahan hasil karyanya.
6.
Sudut Pandang
Sudut
pandang adalah cara yang digunakan oleh pengarang sebagai sarana untuk
menjadikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita
dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat di katakan bahwa dalam sinopsis cerita pendek Kematian
Terindah, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama.
7.
Amanat
Di dalam cerita pendek Kematian Terindah karya Anteng Maya Surawi,
tersimpan beberapa amanat yang dapat kita petik dan kita jadikan sebagai bahan
pelajaran. Di antaranya adalah sebagai berikut.
v Tidak selamanya kebahagiaan dapat di ukur dengan harta dan tahta,
namun dengan adanya cinta yang tulus kebahagiaan itu akan menyertainya. Oleh
karena itu sebagai orang tua hendaknya tidak menuruti keegoisannya, melainkan
harus lebih mementingkan kebahagiaan anak yang di sayanginya.
v Cinta tidak memandang harta dan tahta, melainkan cinta datang dan
mengisi hati secara tiba – tiba. Meskipun begitu banyak perjalanan lika–liku
yang dilaluinya namun cinta yang tulus akan tetap diperjuangkan hingga jasad
tidak bernyawa lagi. Rela berkorban demi bersatunya cinta yang abadi.
B.
Unsur Ekstrinsik
Unsur
Ekstrinsik adalah unsur pembangun dalam sebuah karya sastra yang berasal dari
luar karya sastra. Di antaranya unsur ekstrinsik dalam sinopsis cerpen Kematian
Terindah adalah sebagai berikut.
1.
Nilai Moral
Nilai moral
yang terkandung dalam sinopsis cerpen Kematian Terindah adalah kehidupan ini
merupakan sebuah pilihan jadi, ketika kita sudah menentukan pilihan kita maka
jangan pernah menyesal terhadap pilihan tersebut.
2.
Nilai Spiritual
Nilai spiritual
yang terkandung dalam sinopsis cerpen Kematian Terindah ini adalah “yang
menentukan takdir adalah Tuhan semata. Kita sebagai makhluk hanya pemain
belaka. Maka, jangan pernah bertindak bodoh dengan mengakhiri hidup hanya
karena masalah cinta”.
BAB
III
PENUTUP
a.
Simpulan
Tokoh
dan penokohan dalam cerita pendek Kematian Terindah karya Anteng Maya Surawi
adalah Serin sebagai pemain protagonis, Satria Andika pemain protagonis, Papa
sebagai pemain antagonis, dan Riko Perdana sebagai pemain tritagonis. Sedangkan
amanat yang terkandung dalam sinopsis cerpen Kematian Terindah karya Anteng
Maya Surawi adalah sebagai orang tua hendaknya tidak menuruti keegoisannya,
melainkan harus lebih mementingkan kebahagiaan anak yang di sayanginya.
b.
Saran
Saya
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sebagai acuan
kami untuk memperbaiki dalam penyusunan makalah selanjutnya, dan demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Demikian makalah ini
kami buat, semoga bermanfaat bagi semua kalangan termasuk diri saya
sendiri, Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Muis,
Abdul. 2008. Horison Majalah Sastra: Kaki Langit. Jakarta: Bumi Aksara
Sutardi.(2011).Apresiasi
Sastra.Lamongan: CV.Ilalang pustaka group.